Memiliki Anak Autisme Bukan Alasan Pernikahan Memanas

Samadbrian - Anak Autis dan Ketegangan Pernikahan, sayangnya, banyak pernikahan saat ini berakhir dengan perceraian atau perpisahan. Statistik ini bahkan lebih tinggi ketika anak autis dimasukkan. Tidak peduli seberapa besar cinta dan pengertian yang Anda miliki untuk anak Anda, autisme adalah masalah yang sangat sulit dan ketegangan perkawinan tidak jarang terjadi.Bersikaplah positif tentang situasi Anda dan jadikan pernikahan Anda sehat. Dengan berusaha menjaga hubungan yang sehat, Anda dan pasangan dapat menghindari masalah perkawinan dan semoga melewati masa-masa sulit membesarkan anak autis.

Mengapa Anda menikah dengan suami atau istri Anda? Menanyakan pertanyaan ini pada diri sendiri sering kali akan membantu Anda fokus pada hal-hal baik tentang pernikahan Anda. Membesarkan anak autis membuat stres, dan ketika saya stres, saya cenderung merendahkan orang lain bahkan untuk kesalahan terkecil sekalipun. Alih-alih berfokus pada sifat-sifat buruk itu, luangkan waktu untuk menikmati satu sama lain seperti yang Anda lakukan saat memulai hubungan. Ini mungkin termasuk menghabiskan waktu jauh dari anak-anak Anda.

Jika Anda mengetahui bahwa anak Anda menderita autisme, Anda dan pasangan Anda perlu memastikan bahwa Anda dan pasangan Anda bukanlah satu-satunya orang yang akan ditanggapi oleh anak Anda. Kakek-nenek, bibi, paman, saudara kandung yang sudah dewasa, atau pengasuh adalah orang-orang yang baik dalam kehidupan seorang anak untuk sedekat mungkin. Dengan cara ini, waktu berduaan dengan pasangan Anda menjadi mungkin.

Pasangan harus bekerja sama untuk membantu anak-anak mereka daripada bertengkar satu sama lain. Sangat mungkin bahwa Anda memiliki gagasan berbeda tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu. Jadi bersiaplah untuk berkompromi dan selalu mencari nasihat profesional sebelum mengambil keputusan medis apa pun untuk anak Anda, jangan lupa Cobalah menyisihkan waktu setiap minggu untuk dihabiskan bersama sebagai satu keluarga, terutama jika salah satu orang tua adalah pengasuh utama.

Terakhir, mintalah bantuan saat Anda membutuhkannya. Pernikahan yang sukses mengharuskan Anda meluangkan waktu untuk fokus pada kebutuhan pribadi Anda. Ini sama jika Anda memiliki anak autis. Namun, jika Anda dan pasangan menemukan bahwa Anda tidak bisa bahagia tanpa menghabiskan waktu sendirian, inilah saatnya untuk menilai kembali situasinya.Anda dapat membantu pasangan Anda menuju kehidupan yang bahagia bersama. Mungkin juga bermanfaat untuk bertemu pasangan lain yang membesarkan anak autis.

Anda tidak sendiri dan tidak pernah mudah. Meskipun pekerjaan membesarkan anak autis membuat stres, berusaha menjaga pernikahan Anda tetap bahagia dapat membantu Anda dan pasangan menghindari perceraian yang tidak menyenangkan.

0 Response to "Memiliki Anak Autisme Bukan Alasan Pernikahan Memanas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel